Rabu, 02 Maret 2016

Konsep Dasar Nifas & Menyusui



BAB I
KONSEP DASAR MASA NIFAS

Kompetensi Dasar mampu menjelaskan  konsep dasar asuhan masa nifas meliputi:
1.      Menjelaskan  pengertian masa nifas
2.      Menyebutkan  tujuan asuhan masa nifas
3.      Menjelaskan peran dan tanggung bidan dalam asuhan masa nifas
4.      Menyebutkan tahapan masa  nifas
5.      Menyebutkan kebijakan program nasional asuhan masa nifas

A.       Pengertian Nifas
Dalam banyak literatur terdapat banyak pengertian tentang masa nifas. Masa peurperium atau masa nifas dimulai setelah partus selesai, dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu. (Wiknjosastro, 2006). Masa nifas (peurperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu. (Saifuddin, 2002). Masa nifas (peurperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.(Saleha, 2007). Masa puerperium atau masa nifas mulai setelah partus selesai, dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genital baru pulih kembali seperti ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. (Hanifa, 2005). Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat –alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu.(Saifuddin, 2006).
Periode pasca partum (Puerperium) adalah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil. (Bobak, 2004).
Pada masa nifas alat-alat interna maupun eksterna berangsur-angsur kembali seperti keadaan sebelum hamil (Saleha, 2009).
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung lama kira-kira 6 minggu.( Prawirohardjo, 2000) Dari banyaknya uraian yang menjelaskan tentang masa nifas dapat disimpulkan bahwa masa nifas adalah dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang lamanya 6.

B.        Tujuan Asuhan Masa Nifas
1.      Mendeteksi adanya perdarahan masa nifas.
Tujuan perawatan masa nifas adalah untuk menghindarkan/ mendeteksi adanya kemungkinan perdarahan post partum, dan infeksi, dalam hal ini penolong persalinan tetap waspada, sekurang-kurangnya satu jam post partum untuk mengatasi kemungkinan terjadinya komplikasi persalinan. Umumnya wanita sangat lemah setelah melahirkan, lebih-lebih bila partus berlangsung lama.

2.      Menjaga kesehatan ibu dan bayinya.
Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologik, harus diberikan oleh petugas/penolong persalinan. Ibu dianjurkan untuk menjaga kebersihan seluruh tubuh, mengajarkan kepada ibu bersalin bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ia mengerti untuk membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang dan baru membersihkan daerah sekitar anus. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air, sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi sarankan ibu untuk menghindari/menyentuh daerah luka.

3.      Melaksanakan skrining secara komprehensif.
Melaksanakan skrining yang komprehensif dengan mendeteksi masalah, mengobati dan merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya. Di sini seorang bidan bertugas untuk melakukan pengawasan kala IV yang meliputi pemeriksaan placenta, pengawasan tingginya fundus uteri, pengawasan perdarahan dari vagina, pengawasan konsistensi rahim dan pengawasan keadaan umum ibu. Bila ditemukan permasalahan maka harus segera melakukan tindakan sesuai dengan standar pelayanan pada penatalaksanaan masa nifas.

C.       Peran dan tangung Jawab Bidan Dalam Masa Nifas
Peran bidan pada masa nifas adalah sebagai berikut :
1.         Memberikan dukungan yang terus menerus selama masa periode nifas dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan ibu agar mengurangi ketegangan fisik dan psikologik selama persalinan dan nifas
2.         Sebagai promotor hubungan yang erat antara ibu dan  bayi secara fisik dan psikologis
3.         Mengkondisikan ibu untuk menyusui bayinya dengan cara meningkatkan rasa nyaman

D.       Tahapan yang terjadi pada masa nifas adalah sebagai berikut :
1.         Periode immediate postpartum
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini sering terdapat banyak masalah, misalnya perdarahan karena atonia uteri. Oleh karena itu, bidan dengan teratur harus melakukan pemeriksaan kontraksi uterus, pengeluaran lokia, tekanan darah dan suhu.
2.         Periode early postpartum (24 jam-1 minggu)
Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal, tidak ada perdarahan, lokia tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik.
3.         Periode late postpartum (1 minggu-5 minggu)
Pada periode ini bidan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari serta konseling KB.

E.        Kebijakan  Program Nasional Masa Nifas
Kunjungan masa nifas dilakukan paling sedikit empat kali yaitu pada 6 jam,6 hari ,2 minggu dan 6 minggu walaupun ada literatur yang mengajukan 3 kali kunjungan nifas hal ini tidak menjadi harga mati yang pasti dalam hal ini tujuan utama asuhan masa nifas terlaksana  . Kunjungan ini bertujuan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir juga untuk mencegah, mendeteksi,serta manangani masalah-masalah yang terjadi.
Tabel 1.1 Tabel Kunjungan Masa NIfas
Kunjungan
Waktu
Tujuan
1
6-8 jam setelah persalinan
·      Mencegah terjadinya perdarahan masa nifas.
·   Mendetaksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan memberi rujukan bila perdarahan berlanjut.
·      Memberikan konseling kepada ibu atau salah
·   Satu anggota keluarga mengenai bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
·      Pemberian ASI pada masa awal menjadi ibu.
·   Mangajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.
·      Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia.
Jika bidan menolong persalinan, maka bidan harus menjaga ibu dan bayi untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai keadaan ibu dan bayi dalam keadaan stabil.
2
6 hari setelah persalianan
· Memastikan involusi uteri berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilicus tidak ada perdarahan abnormal, dan tidak ada bau.
·     Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau kelainan pasca melahirkan.
·  Memastikan ibu mendapat cukup makan, cairan, dan istirahat.
·   Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada tanda-tanda penyulit.
·   Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, cara merawat tali pusat, dan bagaimana menjaga bayi agar tetap hangat.
3
2 minggu setelah persalinan
   Sama seperti asuhan kunjungan 6 hari
4
6 minggu setelah persalinan
·  Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang dialami atau bayinya.
·      Memberikan konseling untuk KB secara dini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar